Kota Bekasi - Proyek Taman Hidroponik Pemkot Kota Bekasi menuai kritik dari Ketua JPKP Kota Bekasi yang juga Ketua RW 09
karena di duga nilai kontrak proyek di angka kisaran 95 juta terlalu besar hanya untuk sebuah pembangunan taman hidroponik.
Wiwit mengatakan kami dari JPKP Kota Bekasi sebagai ormas yang mengawasi dan pendampingan pembangunan merasa janggal karena nilai anggaran proyek tersebut sangat besar untuk hanya sekedar membangun taman hidroponik.
"JPKP sebagai ormas relawan yang memiliki slogan mata dan telinga Presiden Jokowi berkomitmen mengawal dan mengawasi pembangunan yang janggal dan memiliki indikasi penyimpangan atau mark up budget anggaran" pungkas Wiwit
"Perlu juga di investigasi kontraktor pemenang tender apakah sudah sesuai prosedur yang berlaku" ujarnya
"Tentu penggelembungan anggaran proyek-proyek kecil ini sangat merugikan keuangan Pemkot dan rakyat Kota Bekasi karena APBD yang di pungut dari pajak uang rakyat dan PAD (Pendapatan Asli Daerah), karena jika dikelola dengan dapat di gunakan untuk pembangunan lain yang lebih bermanfaat untuk masyarakat Kota Bekasi. ungkap Wiwit
"Kita berharap tidak ada proyek-proyek yang anggaran tidak wajar dan juga Kontraktor yang tidak profesional atau kontraktor gaib untuk mengurangi angka korupsi dan pungli di Kota Bekasi sebagai komitmen JPKP agar pembangunan tepat sasaran sesuai arahan Presiden Jokowi"
"Saya harap proyek-proyek janggal seperti ini bisa menjadi perhatian Pemkot dan juga DPRD Kota Bekasi untuk membela kepentingan warga masyarakat Kota Bekasi dan merubah image negatif Kota Bekasi dari kota yang banyak terjadi praktik pungli dan Korupsi menjadi Kota Bekasi yang bersih, bebas korupsi, bermoral dan bermartabat" tutup Wiwit Subagyo.