BEKASI ~ Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan baru saja meresmikan dimulainya perbaikan dan pemeliharaan pembangunan jembatan Cipamingkis Cibarusah, Bekasi, yang sudah lama ditunggu pada Jumat, 17 Mei 2024 lalu. Dengan dihadiri pejabat eksekutif Pemda Bekasi dan juga Anggota DPRD, peresmian groundbreaking digelar meriah bak pesta penuh sukacita.
Diketahui Jembatan Cipamingkis beserta jembatan gantung pernah ambruk 100 persen tak dapat digunakan pada 2009. Selama enam bulan lebih, ambruknya jembatan yang jadi sarana vital kegiatan sehari-hari warga dari kecamatan Cibarusah, Bojongmangu serta warga sekitar Bogor wilayah Cariu hingga Jonggol luluh lantak tak tersisa. Betapa menderita dan sengsaranya, tapi tak ada solusi dari Bupati Bekasi, Para legislatif maupun Gubernur Jawa Barat saat itu.
Faktanya Pemerintah Daerah Bekasi dan Jawa Barat setelah Jembatan Cipamingkis dibangun pada 2009, hingga lebih 14 tahun lebih tak kunjung merawat dan mencegah kerusakannya. Padahal Pemda Bekasi atau Pemprov Jawa Barat tinggal memelihara dengan alokasi APBD. Hingga kepemimpinan PJ Bupati Dani Ramdan tahun pertama belum ada solusi, sampai di penghujung tahun kedua baru ada tanda solusinya.
Tentu saja program pemerintah yang menggunakan uang rakyat tersebut sangat baik dan dinanti. Bahkan harus didukung dan dibantu kelancaran sampai tuntas. Sudah lama warga alami meresahan, karena Jembatan yang sudah dibangun pemerintah pusat itu, tak cepat dan tak sungguh dirawat oleh Pemerintah daerah.
Anggota BPD Sirnajati, Juanda kepada awak media mengatakan, Usai Pj Bupati Dani Ramdan meresmikan proses perbaikan, yang tragis sebagian warga yang selama ini terdampak keresahan dan ketakutan terancam longsor malah mengalami perlakuan penggusuran dan tindakan tidak manusiawi. Padahal warga berharap ada transparansi sekaligus menyertakan sosialisasi sampai tuntas kepada warga dan berdampak baik.
Juanda menambahkan, Proyek yang diresmikan PJ Bupati Dani Ramdan tersebut dalam proses pelaksanaannya di lapangan menimbulkan kesengsaraan, kerugian, pengusiran dan penggusuran, serta mengganggu aktivitas sosial dan keagamaan. Warga bertanya, “Apa ini model pembangunan cara Pj Bupati Dani Ramdan dengan cara menggusur dan menyengsarakn ?”, keluhnya kepada awak media pada, Jum'at (31/05/2024).
Warga mendukung program tersebut, namun pelaksanaannya di lapangan, tidak optimal sosialisasi, mengusir kegiatan pedagang kaki lima, berdampak kegiatan usaha di warung dan tokoh-toko tutup, dan aktivitas mengaji, sekolah dan ibadah terganggu. Ada kerugian material dan immaterial yang berdampak dari cara dan proses pembangunannya.
Program tersebut menurut aspirasi warga sangat minim sosialisasi, pelaksanaannya tidak ramah lingkungan. Sangat meresahkan dan merugikan. Bahkan mematikan pencaharian dan kehidupan warga setempat. Para pedagang dan usaha kaki lima terusir dan diangkrutkan. Mau makan dari mana kami ini”, tangis seorang Ibu yang memiliki beberapa ruko / warung kecil.
Muchtar Nurmansyah selaku Ketua MUI Sirnajati menjelaskan, Sejumlah suara dan pendapat murni warga menyampaikan kabar dan informasi, pengaduan, keluhan sambil menangis, program pemerintah daerah yang menggunakan dana milik rakyat, malah bikin rakyat susah dan sengsara. Jelasnya.
Mohon kepada Bapak PJ Bupati Dani Ramdan, tidak menutup mata, tega dan membiarkan warga terdampak pembangunan, malah jadi susah, sengsara, kehilangan mata pencaharian, terusir dari wilayahnya sendiri. Mohon segera ditertibkan. Pembangunan harus aspiratif, partisipatif, lakukan bagi untung, berikan kompensasi yang Adil dan memanusiawikan manusia. Imbuh Muchtar Nurmansyah.
Ustad Cep Mas’ud tokoh masyarakat setempat mengatakan, Hingga Sepekan ini warga masih mengalami keresahan dan merasakan dampak penderitaan. Belum ada konfirmasi dari Pj Bupati Dani Ramdan atau Pemda Bekasi. Meskipun sudah ada pertemuan warga dengan RT/RW dan tokoh masyarakat, kondisinya masih belum ada solusi yang adil dan dirasakan berpihak pada warga yang terdampak alias korban malpraktek pembangunan proyek perbaikan yang diresmikan Pj Bupati Dani Ramdan.
Warga di area Jembatan Cipamingkis mengharapkan perhatian, peduli dan kepekaan Dani Ramdan selaku PJ Bupati Bekasi, Pemda dan Aparat terkait serta pelaksana proyek untuk segera memberi solusi dan jalan keluarnya. Pungkas Ustadz Cep Mas'ud.
(CP/red)