BEKASI ~ Harga ayam merosot tajam setelah Lebaran, menyebabkan peternak rakyat di Kabupaten Bekasi menjerit karena kerugian yang dialami. Harga ayam hidup (livebird) anjlok, membuat banyak peternak mengalami kerugian di bawah Harga Pokok Produksi (HPP). Hal tersebut memaksa Yayan Taryana selaku Peternak Rakyat angkat bicara.
Dalam keterangan persnya Yayan Taryana mengatakan, "Harga ayam hidup anjlok setelah Lebaran, di mana permintaan pasar sempat melonjak. Hal tersebut membuat banyak peternak mengalami kerugian karena harga jual ayam hidup di bawah biaya produksi (HPP)," terangnya kepada awak media pada, Selasa (15/4/2025).
Pria tampan yang akrab disapa Kang Yayan menambahkan, "Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga dan produksi ayam broiler. Harga Pokok Produksi (HPP) diperkirakan mencapai Rp19.000 - Rp19.500 per kg, sementara harga ayam hidup di tingkat peternak bisa jauh di bawah angka tersebut, yakni Rp. 12.500 hingga 13.000/Kilogram. Salah satu faktor utama adalah kelebihan pasokan dibandingkan dengan permintaan pasar, serta adanya kemungkinan permainan tak sehat dari pihak-pihak tertentu (tengkulak-red)," imbuh Kang Yayan.
Kementerian Pertanian (Kementan) harus segera mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan produksi dan harga ayam broiler.
Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah (mulai dari RT/RW hingga Bupati-red) perlu melakukan pengawasan ketat terhadap praktik bisnis di industri perunggasan, terutama praktik yang berpotensi merugikan peternak rakyat. Tegas pria yang juga sebagai Punggawa GASS (Gerakan Aktivis Sosial).
Solusi yang diusulkan :
Pemerintah harusnya menyeimbangkan pasokan dan permintaan, Salah satu solusi yang diusulkan adalah dengan menyeimbangkan pasokan dan permintaan DOC (Day Old Chick).
Pengurangan pasokan DOC melalui Cutting Hatching Egg (HE) dan afkir dini Parent Stock (PS) dianggap sebagai langkah yang efektif. Pemerintah juga harus berusaha menjaga stabilitas harga ayam di tingkat peternak dengan berbagai kebijakan, termasuk menyeimbangkan pasokan.
Upaya untuk menstabilkan harga pakan, terutama bahan baku seperti jagung dan kedelai, juga diperlukan untuk mengurangi beban biaya produksi peternak. Pungkas Kang Yayan.
(CP/red)